Tubuh secara alami menghasilkan antioksidan seperti superoksida dismutase, katalase, dan bermacam-macam enzim peroksidase, sebagai alat untuk mempertahankan diri terhadap radikal bebas. Antioksidan menetralisir radikal bebas, sehingga membuat mereka tidak berbahaya terhadap sel lainnya.
Sayangnya, antioksidan yang diproduksi secara alami oleh tubuh tidak cukup untuk menetralkan semua radikal bebas di dalam tubuh. Oleh karena itu, pasokan konstan sumber antioksidan eksternal harus menjadi bagian dari makanan sehari-hari seseorang, untuk mengurangi stres oksidatif dan kerusakan terkait. Sehingga harus dilakukan perawatan kulit.
Antioksidan memiliki kemampuan luar biasa untuk memperbaiki molekul yang rusak dengan menyumbangkan atom hidrogen ke molekul. Beberapa antioksidan bahkan memiliki efek chelating pada produksi radikal bebas yang dikatalisis oleh logam berat. Dalam situasi ini, antioksidan mengandung molekul logam berat sedemikian kuat sehingga reaksi kimia yang diperlukan untuk menciptakan radikal bebas tidak pernah terjadi. Bila antioksidan larut dalam air, itu juga menyebabkan penghilangan logam berat dari tubuh melalui urine.
Antioksidan flavenoid benar-benar menempel pada DNA seseorang, membentuk penghalang perlindungan terhadap serangan radikal bebas, sementara beberapa antioksidan bahkan memiliki kemampuan untuk menyebabkan beberapa jenis sel kanker hancur sendiri dalam proses yang disebut apoptosis.
Itulah cara antioksidan menangkal radikal bebas.