Ada tiga jenis antioksidan utama yang ditemukan di alam. Ini termasuk fitokimia, vitamin, dan enzim. Sebagian besar antioksidan paling kuat ditemukan pada tanaman. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa tanaman terkena sinar UV sepanjang hari.
Karena tanaman menghasilkan sejumlah besar radikal bebas, mereka memiliki sistem perlindungan alami yang melindungi radikal bebas sehingga menyebabkan kerusakan sel yang pada akhirnya akan menyebabkan tanaman layu dan sekarat. Perlindungan ini berasal dari antioksidan alami.
Enzim Antioksidan
Enzim adalah jenis antioksidan yang berasal dari protein dan mineral yang kita makan sebagai bagian dari makanan kita sehari-hari. Enzim ini disintesis dalam tubuh manusia, dan termasuk superoksida dismutase (SOD), glutathione peroxidase, glutathione reductase, dan katalase.
Agar enzim antioksidan memberikan aktivitas antioksidan optimal, mereka memerlukan faktor co-faktor seperti besi, tembaga, selenium, magnesium, dan seng. Kualitas sumber protein memang berdampak pada kualitas enzim antioksidan.
Antioksidan Vitamin
Tubuh manusia tidak menghasilkan vitamin antioksidan secara alami, jadi penting untuk memasukkan sumber makanan mereka ke dalam asupan makanan setiap hari, baik melalui makanan atau suplemen. Vitamin antioksidan yang umum termasuk vitamin A, C, E, asam folat, dan beta-karoten.
Vitamin A sangat penting untuk memperbaiki sistem kekebalan tubuh, kesehatan mata, perbaikan jaringan, dan kadar kolesterol. Vitamin C membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV, meningkatkan penyerapan zat besi yang lebih baik, memberikan ketahanan terhadap infeksi yang lebih besar, dan membantu mengatur kolesterol darah. Vitamin E penting untuk menjaga kesehatan pembuluh darah, memperbaiki kondisi kulit, dan melindungi selaput tubuh. Sementara itu, asam folat penting bagi wanita usia subur, terutama dalam mencegah perkembangan cacat tabung saraf pada janin.
Beta-karoten adalah karotenoid yang kuat (yang merupakan jenis fitokimia) yang dianggap menawarkan perlindungan terbaik terhadap oksigen singlet dan radikal bebas. Vitamin ini paling sering ditemukan pada sayuran berwarna oranye seperti wortel, labu, dan ubi jalar, dan sayuran hijau tua seperti bayam, kangkung, dan biji.
Coenzyme Q10 (atau CoQ10), adalah zat mirip vitamin yang diproduksi oleh tubuh yang telah terbukti menjadi komponen penting dalam fungsi dasar sel. Produksi zat ini menurun secara alami seiring bertambahnya usia, dan penurunannya terkait dengan perkembangan berbagai penyakit dan kondisi terkait usia.
Antioksidan Phytochemicals
Fitokimia adalah antioksidan yang secara alami digunakan oleh tumbuhan untuk melindungi diri terhadap radikal bebas. Studi menunjukkan bahwa manusia yang makan sumber phytochemicals juga mendapat manfaat dari sifat antioksidan tanaman. Fitokimia dipecah menjadi beberapa kategori berikut:
• Karotenoid
• Flavonoid
• Alil sulfida
• Polifenol
Sebagian besar makanan utuh alami, seperti biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran, mengandung phytochemicals, sedangkan makanan olahan atau olahan mengandung sedikit atau tanpa fitokimia.
Itulah Jenis-Jenis antioksidan yang harus diketahui oleh anda, semoga bermanfaat.