Antioksidan memberi tubuh pertahanan yang kuat melawan penyakit dan penyakit, dan mereka melakukannya dengan menetralkan radikal bebas, dan mencegah stres dan kerusakan oksidatif. Kerusakan oksidatif adalah apa yang terjadi ketika sebuah apel dipotong dua dan tertinggal di meja untuk membusuk. Degradasi akhirnya dari buah tersebut merupakan hasil radikal bebas yang merajalela.
Degradasi sel yang sama ini terjadi di dalam tubuh manusia bila tidak ada cukup antioksidan yang tersedia untuk menetralisir radikal bebas. Karena itu, kuantitas dan kualitas antioksidan yang dikonsumsi seseorang sebagai bagian dari makanan sehari-hari mereka memainkan peran penting dalam kesehatan dan kesehatan seseorang secara keseluruhan.
Bagaimana Antioksidan Menetralkan Radikal Bebas?
Sebelum kita bisa mengerti bagaimana antioksidan menetralkan radikal bebas, kita perlu tahu apa itu radikal bebas. Atom stabil dalam tubuh memiliki delapan elektron di kulit terluarnya. Ketika sebuah atom kehilangan satu atau lebih elektron, ia menjadi tidak stabil, dan kemudian dianggap sebagai radikal bebas.
Karena peran atom adalah mengikat dengan atom lain di dalam tubuh, radikal bebas memberi atau mengambil elektron dari atom yang sehat dan stabil, sehingga menciptakan atom yang tidak stabil, atau lebih banyak radikal bebas. Inilah tahap awal reaksi berantai yang bisa menyebabkan penyakit, penuaan lanjut, bahkan kanker.
Hal yang menakjubkan tentang antioksidan adalah bahwa atom mereka tetap stabil, bahkan dengan kurang dari delapan elektron di kulit luarnya. Karena itu, radikal bebas dapat mengambil elektron dari atom antioksidan, dan ini akan menjadi stabil tanpa atom antioksidan menjadi radikal bebas. Dengan kata lain, bila radikal bebas mengambil elektron dari antioksidan, kedua atom tetap stabil.
Jenis-Jenis Antioksidan
Ada ribuan jenis antioksidan yang berbeda di alam, tetapi yang paling penting untuk kesehatan manusia meliputi astaxanthin, beberapa enzim seperti Superoxide Dismusase, vitamin A, C, dan E, beta-karoten, selenium, lycopene, lutein, Koenzim Q10, asam fitat, flavonoid, dan polifenol. Antioksidan juga dipisahkan menjadi dua kategori - larut dalam air (hidrofilik), dan larut dalam lemak (hidrofobik). Antioksidan yang larut dalam air terutama bereaksi dengan oksidan dalam sitosol sel dan plasma darah, sementara antioksidan yang larut dalam lemak melindungi membran sel dari peroksidasi lipid.
Sumber Makanan Mengandung Antioksidan
Tubuh memang menghasilkan antioksidan sampai tingkat tertentu, namun tidak mampu menghasilkan cukup banyak untuk melindunginya dari reproduksi radikal bebas yang progresif. Karena itu, pasokan antioksidan baru yang konstan perlu diperoleh setiap hari melalui makanan yang kita makan. Antioksidan tersedia di hampir semua makanan utuh dan alami yang ditemukan di alam, namun dengan diet sehat, karena tingkat polusi, kontaminan dan bahan kimia yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam kehidupan modern, kita semua harus melengkapi setiap hari dengan suplemen antioksidan yang baik.
Manfaat Antioksidan
Antioksidan menguntungkan seluruh tubuh, di dalam dan di luar. Tapi, antioksidan tertentu lebih mampu memperbaiki organ atau sistem tubuh tertentu. Misalnya, vitamin E sangat bermanfaat bagi perawatan kulit, sementara beta-karoten membantu melindungi mata dan tubuh dari kerusakan akibat sinar UV.
Antioksidan memiliki kemampuan untuk membuat perbedaan yang signifikan pada setiap orang yang mengonsumsinya. Cukup sesuaikan diet Anda dengan memasukkan lebih banyak makanan kaya antioksidan, dan gunakan suplemen antioksidan.